Desa Sungai Bulan ( Suplayer hasil Kebun dan Sungai budidaya yang melimpah)

assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh
     Sebelumnya saya akan memperkenalkan nama saya Mahyarotur rohimah (18) dan tulisan ini adalah karya pertama saya yang tentunya masih banyak hal yang harus di perbaiki pada tulisan selanjutnya. tulisan ini terinspirasi di  desa tempat nenek saya bertempat tinggal.Dan harapan saya semoga bermanfaat bagi setiap pembaca. 
   
 Desa Sungai Bulan
( hasil sungai, budidaya dan kebun yang melimpah)
   Cukup asing memang di dengar karna tak banyak orang mengetahui tentang desa yang letaknya cukup jauh dari perkotaan dan nama yang cukup asing di telinga mereka, namun siapa sangka ternyata di sana terdapat beberapa tempat yang menjadi objek kunjungan bagi para penduduk luar daerah tersebut khususnya daerah pontianak dan sekitarnya serta menjadi suplayer hasil kebun dan ikan air tawan yang ckup melimpah.
   Desa sungai bulan adalah sebuah desa yang terdapat banyak sungai nan jernih dimana saat bulan purnama atau biasa orang menyebutnya dengan "terang bulan" dan mereka (para penduduk sekitar) keluar rumah untuk meihat rembulan yagng sangat terang dan karena sungai yang sangat jernih tersebut, sehingga para warga dapat melihat pantulan cahaya rembulan di sungai yag terdapat di sekitar rumah mereka. Letak desa tersebut berada di kec. Sungai raya, kab. Kubu raya, Kalimantan Barat Indonesia. yang letaknya cukup  jauh dari ibu kota Kalimantan Barat yakni Pontianak, sekitar satu sampai dua jam dengan menggunakan kendaraan motor maupun mobil.Untuk menuju Desa Sungai Bulan, jika dari kota pontianak  melalui jalan Ahmad Yani II, kemudian  Rasau Jaya dengan  kondisi jalan yang beraspal denagn  Lebar jalan daerah  Rasau Jaya yakni dua jalur yang saling bersimpangan, dan  pada  kanan-kiri jalan terdapat rumah penduduk sekitar daerah Rasau Jaya.
   Setelah memamsuki daerah Rasau Jaya kita dapat menyaksikan pasar sembako yang para penjualnya berjualan di pinggir jalan, namun tak mengganggu arus lalu lintas disana. Di pasar tersebut terdapat masjid yang cukup besar bernama masjid " Al-Falah, ditambah perpaduan  warna hijau daun dan creem dengan arsitektur satu buah  kubah dan empat menara dan halaman yang luas, yang menambah kesan megah. Pada sebelah kanan bangunan  masjid yang cukup megah tersebut terdapat plang yang bertuliskan Desa Sungai Bulan dengan tanda panah arah masuk ke dalam jalan tersebut. 
   Memasuki jalan yang masih termasuk daerah Rasau Jaya tersebut kita disuguhi sungai yang cukup panjang, dan jembatan yang jumlahnya cukup banyak dengan jalan aspal hingga menuju Desa Sungai Bulan, karena baru selesai pembuatan jalan yang sebelumnya cukup rusak parah. Sekitar 30 menit perjalanan dan sampailah pada gerbang atau gapura yang bertuliskan "Selamat datang di Desa Sungai Bulan" . di sana kita di suguhi oleh pemandangan yang sangat asri berupa sawah para petani  yang cukup luas juga sungai yang cukup panjang dan cukup dalam.Dimana hapir setiap rumah warga setempat pasti sekelilingny terdapat sungai dan sawah serta perkebunan kelapa sawit, pohon karet yang tak kalah luasnya dengan sawah. mayoritas penduduk daerah tersebut adalah suku Jawa, karena dulunya mereka para penduduk setempat kebanyakan adalah trasmigrasi dari daerah Jawa yang merantau ke kalimantak Barat. Dan tak hanya Jawa namun juga terdapat berbagai suku yang semuanya sangatlah ramah dan sopan-sopan.
   Sumber mata pencaharian mereka rata-rata adalah berkebunan dengan mengolah kebun masing-masing yang mereka punya. juga berdagang sembako untuk memenuhi kebutuhan masing-masing. Tak hanya itu ada juga dari mereka yang menjadi nelayan dengan memanfaatkan banyaknya ikan yang hidup bebas di sungai yang sudah ada disediakan alam serta budidaya ikan air tawar seprti nila yang tak terlalu luas hanya sau dua kolam saja. Dan karena daerah yang cukup subur dan kaya akan sumber almnya inilah para petani dan nelayan tak hanya memanfaatkan sebagai sumber maknan pokok dan kebutuhan sehari-hari saja hanya dengan menjual sekitar desa saja, namun lama kelamaan setelah beberaa tahun para pengurus desa dan masyarakat mulai memikirkan bangaiman agar hasil kebun dan laut mereka dapat dapat berkembang dan menghasilkan keuntungan bagi desa maupun individu juga dapat dikenal orang banyak.
   Hingga pada suatu hari diadakanlah rapat yag melibatkan para tokoh masyarakat dan pengurus desa serta para petani dan nelayan yang diajak rapat besama untuk membahas hal tersebut, dan pada ahirnya merekapun membuat suatu lembaga bernama"koperasi Desa"  yang di kelola oleh pengurus desa untuk untuk mengelola sistem pemasaran dan sebagainya. Dan mendapatkan cara dengan memasarkan hasil kebun dan laut mereka ke daerah perkotaan seperti Rasau Jaya, khususnya ibu kota Kalimantan Barat yakni Pontianak tepatnya pasar-pasr tradisional seperti kemuning, flamboyan dan sebagainya. Pemasaran dari waktu ke waktu cukup baik dan membuahkan hasil, hingga kini omset penjualan hasil kebun, sungai serta budidaya ikan nila mencapai omset jutaan rupiah yang awalnya hanya pengelolaan rumahan biasa dan pemasaran yang setandar juga terbatas.Dan  bahkan ada beberapa dari para petani nelayan yang sudah dapat membeli mobil untuk mengankut hail kebun dan lau mereka untuk selanjutnya di pasarka di daerah-daerah atau pasar-pasar penyetok hasil kebun dan laut mereka.
   Tak hanya itu  berikut beberapa objek yang menjadi faktor banyaknya para penduduk kota datang ke desa Sungai Bulan pada, yang dulunya hanya sekedar tau.
    1.Memancing
 Memancing adalah salah satu hobby yang cuku menguntungkan, karena efek atau hasil yang di dapatkan berupa ikan dan dan hewan laut lain yang nantinya dapat di konsumsi maupun di jual, tergantung kebtuhan si pemancing. Dan untuk menyalurkan hobi mereka yakni memancing ikan di sungai kapuas. Yang awalnya mereka hanya memancing di pinggiran sungai saja namun lama kelamaan para nelayan memiliki saran agar menyewakan sampan dan kapal kelotok (kapal yang cuckup kecil dengan bunyi mesin tok...kotok...kotok..) yang mana biasanya mereka (nelayan) gunakan untuk mencari ikan dan transportasi laut ketika menyeberang daerah yang berada di seberang desa Sungai Bulan. Dan kini sudah semakin bertambah banyak jumlah pemancing yang sengaja datang jauh-jauh untuk sekedar memancing pada saat waktu ahir pekan. Juga karena pemancingan yang langsung di tempat bebas yang tanpa di pungut biaya jika mendapat ikan yang ada di sana dan dapat dibawa pulang dair hasil pemancingan mereka.
    2. Sayur, rempah dan Buah
sudah menjadi hal yang lumrah jika kita yang memang jika saat membeli sesuatu tentunya mencari barang yang kualitas bagus dengan harga yang murah dan begitu pula dengan para ibu-ibu yang setiap harinya harus membeli kebutuhan dapur yang sangat beragam, terutama sayur-mayur dan rempah-pembah  serta buah-buahan dimana  menjadi  hal yang harus menjadi syarat penyajian di meja makan demi menjadikan keluarga yang sehat. dan kebutuhan tersebut akan lebih membuat para ibu-ibu senang dan semangat memasak  dengan harga yang terjangkau  dan kuallitas yang baik.
di Sungai Bulan ini sayur, buah dan rempah-rempah cukup terjangkau karena langsung dekat dengan kebun dan terjamin kesegarannya sehingga tak ayal para penduduk kota khususnya ibu-ibu datang jauh-jauh ke Sungai Bulan untuk memburu hal tersebut.
    3. suasana alam yang masih cukup terjaga
Lingkungan yang nyaman dan udara segar jauh dari polusi adalah lingkungan yang diinginkan bagi setiap orang dan khususnya para orang tua yang menginginkan hal tersebut dapat tercipta di sekelilinnya  untuk kenyamanan buah hati merkan dan keluarga. merka yang hidup di perkotaan cukup sulit menemukan hal tresebut. dan terkadang salh satu hal yag merka pilih adalah daerah-daerah pedesaaan yang pada setiap ahir pekan maupun liburan mereka kunjungi untuk sesekali menikmati keadaan alam dan menghirup udara segar khas pedesaan.
Begitu pula yang terjadi di daerah desa Sungia Bulan ini yang biasanya pada akhir pekan maupun saat liburan banyak sekali para penduduk perkotaan yang memiliki sanak keluarga di sana, datang ke desa ini dengan menggunakan motor maupun mobil dengan mengajak bersama keluarganya yang berlibur. Dimana bapak-bapak menyalurkan hobbynya dengan memancing, ibu-ibu yang setiap harinya dapat berbelanja untuk kebutuhan dapur karena haraga yang cukup miring jika langsung dekat dengan kebunnya,dan anak-anak yang juga  asik main dengan teman dan sanak keluarga yang ada disana dan menikmati alam yang telah disuguhkan.



 Cukup sekian dan terima kasih banyak karena telah membaca blog pertama saya. semoga bermanfaat apa yang telah saya sampaikan, dan dapat menjadikan inspirasi bagi kita semua, bahwa sanya bukan tempat yang merubah kita namun kita yang merubah lingkungan kita apakah menjadi lebih baik atau malah sebaliknya yang malah merusak. Dan bagaiman kita dapat merubah hal yang biasa menjadi hal yang inofaif sehingga memiliki nilai jaul dan dapat di kenal orang.karena usaha tak pernah membohongi hasil.

                                                                                                            Pontianak,21 January 2019




wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh

















Komentar